Friday 11 April 2014

Tertangkap Basah

Aku bingung. Aku tak tau lagi harus menempatkan mukaku dimana. Aku juga ragu apakah aku masih punya nyali untuk bertemu dengan mu. Seandainya bisa, aku ingin sekali menyembunyikan diriku dari mu, dari dunia mu. Menjadi orang yang kasat oleh matamu.

Sudah sangat banyak hal yang aku tuliskan tentangmu. Tapi itu tidak berarti aku menulisanya untuk kamu baca. Sungguh aku tak ingin kamu membaca semua ini. Selain karena aku tidak bisa menulis dengan baik, juga karena dalam tulisan-tulisanku ini aku mencurahkan semua perasaanku padamu. Aku tau perasaan ku ini tak bisa kau balas, jadi aku mencurahkannya dalam tulisan.

Tapi taukah kau betapa malunya diriku saat ternyata telah membacanya?? Hampir seperti malu karena kehilangan harga diri. Karenanya aku merasa tak ada lagi alasanku untuk berjumpa denganmu. Aku aku aku aku malu. Meskipun keadaan saat ini aku sudah berubah, tapi menyadari kau membaca tulisan-tulisan ku itu sama halnya dengan kau mengetahui rahasiaku yang ingin aku sembunyikan, terutama darimu. Seperti anak kecil yang ketahuan mengompol. Aku berharap aku bisa menghilang dan tak kasat di matamu. Sungguh.

Maafkan aku. Maaf. Maaf. Maaf.
Bukan apa-apa, hanya saja aku berharap kau segera melupakan apa yang baca itu. Terlebih jangan pernah sekalipun kau mengungkitnya. Jangan. Ku mohon, itu saja. Setidaknya, berikan ku sedikit saja harga diriku kembali.

No comments:

Post a Comment